Keputusan Presiden AS Joe Biden mengampuni putranya, Hunter Biden, menuai kecaman. Keputusan itu mengejutkan publik Amerika, mengingat Biden telah berkali-kali berjanji tidak akan menggunakan kekuasaannya untuk mencampuri kasus hukum yang sedang dihadapi anak lelakinya.
![Majorie Taylore Greene (ABC News)](https://indonesianlantern.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG_1737-1024x576.jpeg)
Majorie Taylore Greene, seorang anggota kongres dari Partai Republik, menyuarakan kecamannya melalui media sosial. “Joe Biden adalah pembohong dan munafik, sampai akhir,” katanya di platfom X.
Sementara anggota kongres lainnya, Andy Biggs mengungkapkan, Biden akan dicatat sebagai salah satu presiden paling korup dalam sejarah Amerika. “Hunter adalah seorang kriminal, tetapi ayahnya yang korup tidak akan membiarkan keadilan ditegakkan di bawah pemerintahan yang mengikuti aturan hukum,” katanya di platform media yang sama.
Tak hanya itu. Ketua Komite Pengawasan DPR James Comer juga mengecam langkah itu. “Sangat disayangkan alih-alih mengungkap kebenaran tentang kesalahan mereka selama puluhan tahun, Presiden Biden dan keluarganya justru terus melakukan segala cara untuk menghindari tanggung jawab,” ujarnya.
Kritik bahkan datang dari anggota Partai Demokrat sendiri, Gubernur Colorado Jared Polis. “Sebagai seorang ayah, saya tentu memahami keinginan Presiden Joe Biden untuk membantu putranya dengan mengampuni dia, tetapi saya kecewa karena presiden telah menempatkan keluarganya di atas kepentingan negara,” katanya. Jared Polis memperingatkan pengampunan, menjadi preseden buruk yang dapat disalahgunakan presiden berikutnya, dan akan mencoreng reputasinya.
![](https://indonesianlantern.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG_1735-1024x454.jpeg)
Sebelumnya, Biden secara resmi mengumumkan pengampunan penuh dan tanpa syarat kepada Hunter yang dinyatakan bersalah karena memiliki senjata api ilegal dan penggelapan pajak federal. Presiden Joe Biden sendiri membela keputusan itu dengan menggambarkannya sebagai tanggapan atas dakwaan bermotif politik terhadap putranya. “Orang-orang berakal sehat yang mengamati fakta-fakta dan kasus Hunter tak akan mendapati kesimpulan lain, selain karena Hunter dituntut karena dia anak saya,” kata Biden saat mengumumkan keputusannya.
“Ketika mereka berusaha menghancurkan Hunter, mereka sesungguhnya juga berupaya menghancurkan saya, dan tidak ada alasan untuk meyakini bahwa mereka tak akan berbuat lebih buruk,” katanya lebih lanjut.
Langkah yang ditempuh Joe Biden menjelang akhir masa jabatannya itu bukanlah kejadian yang pertama dalam sejarah Amerika. Pada 2021 Bill Clinton mengampuni Roger Clinton, adik tirinya, karena penyalahgunaan kokain. Pada 2020 Donald Trump mengampuni Charles Kushner, besannya, yang dipidana atas kasus penggelapan pajak dan pelanggaran dana kampanye.
Bahkan kini, setelah terpilih lagi sebagai presiden, Trump menunjuk ayah dari Jared Kushner itu sebagai duta besar AS untuk Perancis. Dan yang terakhir, Donald Trump terbukti bersalah atas kasus penyuapan Stormy Daniels, bintang porno senilai $ 130 ribu agar tutup mulut. Bisa dipastikan kasus itu akan lenyap dari Pengadilan Negara Bagian New York. (Ben Shihab & DP)
Be First to Comment